NAIK KERETA API DARI CIMAHI KE BANDUNG PULANG PERGI (Bagian 1)

Siang hari di statsiun cimahi
Gambar Statsiun cimahi
Beberapa hari yang lalu Saya beserta anak istri telah melakukan perjalanan pendek dari kota kecilku yaitu Cimahi ke kota besar yang bernama Bandung, sebenarnya jarak antara Cimahi Bandung tidaklah begitu jauh kurang lebih 10Kilo meter, kalau memakai kendaraan umum misalnya angkot(angkutan kota) hanya memakan waktu sekitar setengah jam tetapi hari itu kami hanya ingin naik kereta. Hari itu adalah hari yang dinanti-nanti oleh kami bertiga karena jauh hari sebelumnya kami sudah merencanakannya karena anak kami yang berumur 3 tahun ingin sekali naik kerreta api.

Tibalah pada saat yang dinanti, hari senin pagi kamipun sibuk menyiapkan keperluan, istriku sibuk menyiapkan pakaian buat anak kami beserta cemilan seadanya untuk di kereta nanti.. sekitar jam sembilan pagi kamipun berangkat dengan mengendarai sepeda motor menuju Statsiun Cimahi, menurut kabar bahwa kereta dari Padalarang akan tiba di statsiun Cimahi sekitar jam sepuluhan dan kamipun tidak mau ketinggalan jadwal maka kamipun berangkat lebih awal.

Di sepanjang jalan menuju statsiun, anakku yang duduk di belakang dengan ibunya terlihat senang dengan perjalanan ini dan terus menanyakan kapan nyampe ke statsiun, dengan demikian waktupun tidak terasa sehingga sampailah kami di StatsiunCimahi pada jam sembilan lebih tigapuluh menit. Motorpun saya parkirkan di tempat yang teduh dan tidak lupa untuk mengunci ganda mengingat akan ditinggalkan dalam waktu yangb lama.

Masuklah kami bertiga ke dalam statsiun, alangkah terkejutnya saya ketika melihat suasana di dalam statsiun, keadaan statsiun yang sekarang berbeda sekali dengan situasi pada waktu saya masih bujangan, ketika itu suasana statsiun begitu ramai oleh calon penumpang dan para pedagang asongan yang khusus untuk berjkualan di sana, dan banyak orang bebas keluar masuk lingkungan statsiun sehingga Statsiunpun terlihat ramai sekali dan statsiunpun terlihat agak kumuh dengan banyaknya coretan di dinding dan sampah yang berserakan. Tetapi situasi tersebut sudah sangat jauh berbeda dengan saat sekarang, setatsiun ini menjadi lebih tertib, tidak ada pedagang asongan yang bebas keluar masuk lingkungan statsiun, loket kebersihan yang terjaga dan terdapatnya petugas keamanan berseragam dengan ramahnya menyapa dan siap untuk diminta pertolongan.

Setelah melihat-lihat situasi statsiun akhirnya sayapun menuju loket dan menanyakan jadwal kereta api, petugas loket menjelaskan bahwa kereta PATAS jurusan Padalarang bandung akan tiba di statsiun Cimahi pada jam 10.15 dan kereta Ekonomi dengan jurusan yang sama akan tiba pada jam 10.30. Setelah berbincang-bincang dengan istriku akhirnya kami sepakat akan naik kereta api yang Ekonomi saja.

Sekitar jam 10.10 loket pembelian karcis kereta api PATAS jurusan Padalarang Bandung dibuka, maka dengan serentak calon penumpangpun menuju loket untuk antri membeli tiket. Tak lama berselang kereta PATASpun tiba dan para penumpangpun langsung masuk ke gerbong kereta.

Setelah menunggu agak lama akhirnya loket untuk karcis Kereta Ekonomi jurusan Cimahi-Bandungpun dibuka maka sayapun bergegas menuju loket, tak disangka ternyata harga karcis begitu murah yaitu seribu rupiah untuk satu orang, waktu itu aku membeli dua tiket yatitu untukku dan istriku sedangkan balita gratis.

Saat kereta Ekonomi tiba aku melihat jam ternyata menunjukkan pukul 10.40. Sebelum sampai ke pintu kereta, para penumpang akan tertahan di gerbang masuk lingkungan rel kereta untuk dimintai karcis oleh petugas keamanan, ternyata statsiun sekarang lebih ketat, tidak sembarang orang dapat masuk ke tempat pemberhentian kereta kecuali mereka yang berniat naik kereta dan mempunyai karcis, ini terlihat dengan sepinya daerah yang ada di lingkungan rel kereta.

Setelah menunjukkan karcis ke petugas keamanan kamipun segera menuju pintu gerbong kereta dan memilih tempat duduk menuruit selera kami, waktun itu saya memilih kursi yang dapat diduduki oleh dua orang dan iistriku duduk berdekatan dengan jendela sambil menggendong anak kami. Suasana di dalam kereta api begitu lengang karena banyaknya kursi kereta yang kosong oleh penumpang dan tidak terlihatnya para pedagang asongan yang dulu biasanya selalu hadir di dalam kereta berkelas Ekonomi ini.......bersambung